Waspada Arisan Menurun, Warga Harus Tau Hal Ini

WaspadaArisanMenurunWargaHarusTauHalIni

iTimes - Saat sore menjelang malam penulis dikirimi tautan berita via WA oleh seorang teman, setelah ditap isinya mengenai klarifikasi Id Admin/Owner arisan di Takkalalla Soppeng yang membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. Jika arisan yang dipimpin atau dikelolanya adalah abal-abal alias “bodong”. 

Indah, begitulah nama ID Admin/Owner yang mengaku kepada awak media bahwa ia telah menjalankan atau memimpin arisan ini sudah 1 tahun semuanya lancar-lancar saja, tidak ada masalah. Sebab anggota yang telah naik arisannya lancar jaya dalam membayar.

Memasuki bulan Desember 2021 arisan ini menjadi bermasalah, penyebabnya ada beberapa anggota yang enggan melaksanakan kewajibannya untuk membayar. Padahal anggota arisan tersebut sudah naik arisannya, sehingga ia mengalami kerugian yang nominalnya mencapai hingga ratusan juta rupiah.

Dirinya pun mulai kewalahan mengatasi permasalahan yang dihadapi, tak bisa dibayangkan bagaimana cara mengembalikan uang yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah tersebut. Akhirnya dalam keputusasaannya, ia memutuskan untuk melaporkan beberapa anggota arisan yang ogah membayar ke polisi.

Menurut Indah, ia telah melapor terkait persoalaan ini ke Polres Soppeng hingga dua kali. Disebutkan juga bahwa ia telah memberi kesempatan anggota arisan yang bermasalah selama beberapa bulan. Hingga akhirnya pada bulan Januari 2021, beberapa anggota arisan yang bermasalah dilaporkan kepihak berwajib. Dan melaporkan lagi anggota arisan yang berbeda pada bulan Maret 2021.

Baca Juga : Viral, Pengendara Hampir Aju Jotos Di Gerbang Tol, Endingnya Bikin Respect

Sebagai pembelaan, ia mengatakan bahwa sangat keliru kalau arisan yang dikelolanya dikatakan bodong. Begitulah, cerita versi Indah sebagai pengelola atau admin arisan yang disebut sejumlah media sebagai arisan “bodong”.

Sebelum penulis menanggapi klarfikasi yang disebut-sebut sebagai arisan bodong, terlebih dahulu penulis ingin tahu. Apa sih kata “bodong” itu, melansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bodong artinya tersembul pusatnya. Namun, jika dipasangkan dengan arisan, arisan bodong adalah usaha penipuan yang pada umumnya mengatasnamakan arisan. 

Jadi clear ya, bahwa arisan bodong itu usaha penipuan mengatasanamakan arisan. Mari kita lanjut untuk menanggapi apa yang diklarfikasi oleh Indah yang notabene adalah pengelola atau admin/owner arisan, pada salah satu media online di Soppeng.

Bertindak Sebagai Admin atau Owner Arisan

Admin atau Owner arisan merupakan otoritas tertinggi dalam suatu sistem kelompok arisan, karena hanya dialah yang memiliki hak tertinggi dalam sebuah sistem. Segala keputusan terkait pengelolaan arisan ada ditangan besi “sang admin”. Mulai dari jenis arisan yang ditawarkan kepada anggota hingga penagihan kepada anggota untuk membayar kewajibannya.

Klaim, yang dikatakannya bahwa ia telah merugi ratusan juta rupiah dari arisan ini. Lha itu kan memang sudah menjadi tanggung jawab seorang admin untuk menyediakan dana talangan apabila ada anggota arisan yang nakal. Serta ada jaminan dari pihak admin/owner untuk menjamin dana setiap anggota arisan, agar tetap berjalan sampai seluruh hak mereka terpenuhi. 

Baca Juga : Warga Digegerkan Dengan Penemuan Jasad Bayi Mengambang Ditumpukan Sampah Tanah Abang

Klarifikasi yang disampaikannya tidak menyebutkan bahwa saat ini arisan tersebut "vakum" alias berhenti, namun lagak-lagaknya arisan ini terhenti ditengah jalan karena beberapa anggota tidak membayar. Gagal bayar yang sengaja dilakukan oleh beberapa anggota, menjadi suatu kesempatan dan alasan untuk segera menghentikan arisan. Fakta lain adalah sejumlah anggota yang belum naik arisannya, mulai risau dengan mempertanyakan uang yang telah mereka setor. 

Seperti yang telah penulis sampaikan di atas bahwa seorang admin idealnya memiliki modal untuk menyiapkan dana talangan yang sifatnya berjaga-jaga, ketika ada anggota yang tidak membayar karena ini adalah tanggungjawab dan resiko yang harus dipikul oleh seorang admin. Kalau mau jadi admin ya harus punya modal dong ngapain ingin sok-sok an ingin menjadi admin. Apakah ingin menjadi terkenal, atau ingin dibilang sultan gitu, dan atau memang ada maksud-maksud terselubung?.

Jadi kalau ada nada sumbang dari media maupun anggota arisan yang mengatakan bahwa arisan yang mereka ikuti tersebut “arisan bodong”, ya wajarlah. Dengan catatan bahwa arisan tersebut “terhenti ditengah jalan”.

Jenis Dan Sistem Arisan Blank

Mengutip dari laman lifepal, ada empat arisan yang paling polpuler di Indonesia, yaitu arisan biasa, arisan RT/keluarga, arisan barang, arisan emas. Dari klarifikasi sang admin/owner, tidak menyebutkan jenis dan sistem arisan apa yang telah dia jalankan dengan para anggotanya. Pertanyaannya kenapa saat klarfikasi tidak mengungkapkan jenis dan sistem arisan yang dijalankan itu, karena publik akan bertanya-tanya ini arisan apa ya?.mengapa sampai bisa rugi segitu banyak? dan bla bla bla.

Kalau melihat dari ciri-ciri arisan yang dijalankan admin/owner ini, adalah arisan online. Ciri ciri-cirinya sangat jelas dengan menggunakan kata ID, Admin, Owner dan lain-lain. Yang terpenting bahwa kita telah mengetahui dengan mengidentifikasi ciri-ciri arisan tersebut adalah "arisan online". Bila kita mengintip di Facebook banyak psotingan yang mengajak atau menawarkan "arisan online", dengan janji-janji surganya, yang berakhir dengan air mata kekecewaan.

Baca Juga : JAM Pidum Setujui Penghentian Kasus Berdasarkan Restorative Justice

Fenomena arisan online masiv terjadi dimasyarakat, yang berlabel “arisan online” seringkali bermasalah dan membawa kerugian yang sangat besar. Arisan online seringkali digunakan sebagai modus penipuan bagi seseorang yang mengaku dirinya admin arisan. Untuk mencari calon mangsanya, memanfaatkan media sosial dan menjaring sebanyak-banyaknya anggota, dengan iming-iming menggiurkan.

Anggota yang berhasil direkrut, selanjutnya bergabung mengikuti arisan online tersebut dengan berbagai macam syarat dan kesepakatan, diselimuti fantasi yang memabukkan. Setelah arisan mulai berjalan beberapa putaran biasanya masih lancar, namun pada putaran berikutnya mulailah senjata utama ditembakkan. Misalnya, anggota arisan tidak mau membayar padahal sudah naik arisannya dan yang paling ekstrim adminnya kabur entah kemana.

Melapor Hingga 3 Kali Kepolisian

Menurut penulis klarifikasi ini paling krusial, dimana admin/owner menyebutkan telah melaporkan beberapa anggota arisan yang mangkir membayar ke Polres Soppeng. Namun sungguh disayangkan karena bukti pelaporan tersebut tidak disebutkan laporannya nomor berapa dan tidak melampirkan dokumen laporan kepolisian, bahwa benar telah ada beberapa laporan yang masuk di Polres Soppeng.

Tentu publik akan bertanya-tanya, apakah memang benar sudah dilakukan pelaporan kepolisian? atau hanya untuk memperlihatkan kepada publik bahwa admin/owner turut menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh beberapa anggota arisan. Kalau memang itu benar, ya syukurlah anda berkata jujur, tapi kalau tidak benar mulai deh jurus sakti dikeluarkan “Playing Victim”.

Sebagai penutup, penulis merasa prihatin terhadap fenomena yang mengatasnamakan arisan untuk melakukan penipuan yang merugikan anggota mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah. Buat Indah, “sang admin/owner”, apabila ingin melakukan klarifikasi ungkapkanlah semua fakta selengkap-lengkapnya dan melampirkan bukti-buktinya. Sehingga diruang publik anda tidak dianggap sedang melakukan “Playing Victim”, yang bertujuan agar anda terbebas dari hukum dan tanggungjawab sebagai admin. Kepada seluruh masyarakat, khususnya kaum perempuan waspada dan berhati-hatilah jika ada yang menawarkan sesuatu yang bombastis dengan iming-iming cepat kaya, kemudahan dapat modal dan sebagainya. Apa mau ditipu lagi? (Patrolistreet) 

(Tim Network News) 

Previous Post Next Post