Tantangan Tenaga Pendidik di Era Digital, Perlu Bimbingan Tambahan Khusus dan Merata

Tantangan Tenaga Pendidik di Era Digital, Perlu Bimbingan Tambahan Khusus dan Merata
Ket : Assesor Fredrick Kuen. M. Si bersama Muh Rusdy Alamsyah,S.Pd peserta SKW pada Badan Nasional Sertifikasi Profesi yang digelar oleh LSP Pers Indonesia
 

iTimes | Opini - Dewasa ini dengan perkembangan Ilmu dan teknologi yang makin cepat dan modern kurang dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia dalam memahami berbagai macam teknologi. Peristiwa yang kadang terjadi di tengah masyarakat mengalami berbagai macam kendala dalam melakukan aktivitas sehari-hari ketika diperhadapkan pada hal yang bersentuhan dengan digital seperti pembayaran Online, ATM, pendaftaran surat elektronik dan lainnya yang berkenaan dengan teknologi. 

Sebagian besar tenaga pendidik di Indonesia yang kurang lebih 3 juta tidak luput dari imbas pergerakan teknologi yang cepat ini, tidak jarang dijumpai pada Guru yang mengajar di sekolah yang baik yang letaknya terpencil maupun di kota-kota merasa mendapat tantangan maupun hambatan dengan sistem pembelajaran dan pelaporan yang berbasis IT. Sementara anggaran di suatu daerah bervariasi untuk pemenuhan pembelajaran digital oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru maupun perangkat staf yang membantu di sekolah.

Keilmuan tenaga pendidik yang masih aktif lahir sekitar tahun 70-an kadang lambat memberikan respon jika diperhadapkan pada komputer, internet maupun peralatan lainnya karena terbiasa dengan media pendidikan yang konvensional seperti penggunaah LCD proyektor saat ini yang dulunya hanya menggambar dan menulis di atas papan tulis, pembuatan laporan absensi dan data lainnya yang dulunya menggunakan manual ditulis di kertas folio kini dengan ketikan computer yang kemudian di print, adapula berbasis absen online melalui HP atau laptop masing yang tersambung dengan internet, ini mungkin dikarenakan di waktu itu belum terlalu cepat perkembangannya.

Baca Juga : YPMPK Akan Siap Gelar SKW 3 Kali Dalam Sebulan, Simak Penjelasan Dan Syaratnya

Program Pemerintah di bidang Pendidikan untuk pengembangan kapasitas tenaga pendidik seperti bimtek, seminar ataupun lainnya juga kurang merata yang ditengarai kurangnya serapan anggaran untuk kegiatan tersebut dengan dalih mungkin kurang sesuai dengan juknis dan kurikulum yang dipakai saat ini padahal tenaga pendidik yang lahir di masa tahun 70an memiliki kemampuan bagus mengedukasi siswa/mahasiswa berbasis karakter.

Dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini, tentu sangat membantu kinerja tenaga pendidik baik proses pembelajaran, pelaporan dan lain sebagainya yang berkaitan dengan tupoksi pendidik yang terkadang setiap periode berubah kebijakan program pemerintah bidang pendidikan juga lainnya. Kemudian dari bantuan teknlogi inilah bisa membantu progress lebih cepat dalam meramu proses pembelajaran dan pelaporan.

Tantangan yang dihadapi oleh masyarakat khususnya tenaga pendidik di Indonesia ini dari konteks IT kurang sejalan dengan pemahaman dan keilmuan yang diterima di masanya, olehnya itu pentingnya tambahan bimbingan teknis ataupun semacamnya bagi tenaga pendidik yang berbasis teknologi digital baik komunikasi maupun informasi.

Baca Juga : Kembalikan Citra Polisi, Harus Dibarengi Peningkatan Kualitas IQ, EQ, SQ

Peran sentral dari teknologi informasi dan komunikasi di masa kini mesti dibarengi kecakapan dalam memahami fitur maupun isi dari menu perintah yang dimunculkan oleh alat tersebut agar terhindar dari kesalahan teknis atapun delik hukum Undang-Undang IT yang berlaku.

Sebagai pendidik tentu sangat bijak menghadapi kecanggihan teknologi di masa sekarang baik pendidik yang sudah lama maupun yang baru dengan terus belajar dan memperbanyak khasanah pemahaman tentang teknologi khususnya alat informasi dan komunikasi untuk lebih efektif dalam proses belajar dan mengajar. Dari beberapa guru/tenaga pendidik di sekolah yang penulis pernah jumpai sangat mengeluhkan soal jaringan, peralatan informasi dan komunikasi secara penggunaan di bahan ajar maupun praktek secara pribadi yang diakibatkan minimnya pemahaman akan hal itu.

Penulis : Muh Rusdy Alamsyah,S.Pd

(Tim Network News

Previous Post Next Post