Ket : Gambar hanyalah sebuah kolase pengeroyokan atas dugaan penjualan anak melalui sebuah aplikasi |
iTimes - Warga Makassar kembali digegerkan dengan beredarnya video viral di media sosial terkait aksi seorang ibu dikeroyok oleh sejumlah warga.
Kejadian itu terjadi dikarenakan seorang Ibu diduga hendak menjual putrinya sendiri ke lelaki hidung belang melalui aplikasi MiChat. Sontak emosi tetangga yang mengetahui memuncak.
Selain memukul berulang kali, sejumlah warga juga bahkan menggunting rambut ibu tersebut.
Aksi pengeroyokan ini pun viral di jagad media sosial.
Adapun kejadian tersebut diketahui di sekitar tempat tinggal mereka di Jl. Galangan Kapal, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepolisian Kedepankan Restorative Justice
Dilansir dari Tribunmakassar.com, Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Armin menerangkan kedua belah pihak sudah dipertemukan di Mapolsek Tallo.
Baca Juga : Seorang Pendaki Gunung Bawakaraeng Meninggal Dunia Akibat Hipotermia
Saat dipertemukan, kata Armin, mereka sepakat untuk berdamai dan menyesali perbuatan yang telah dilakukan.
"Ibu itu itu dipertemukan dengan pihak yang satunya di kantor (Polsek Tallo). Kedua belah pihak untuk dicarikan solusi. Setelah sampai di kantor kedua belah pihak sepakat saling berdamai dan menyesalki perbuatannya," terangnya, Sabtu (29/10/2022).
Dirinya menambahkan, antara ibu dan pelaku pengeroyokan rupanya saling kenal.
Kronologi awalnya, sambung Armin, ibu yang dikeroyok ini hendak memperkenalkan anak perempuannya kepada laki-laki berinisial A lewat aplikasi.
Dari perkenalan itu, lanjut Armin, ibu dari anak perempuan ini berharap bisa mendapatkan uang.
Baca Juga : Astagah, Seorang Ibu Tewas Setelah di Telan Ular Sepanjang 7 Meter
Namun, tanpa diketahui si Ibu, laki-laki yang ia perkenalkan dengan anaknya itu sudah memiliki keluarga.
"Mereka saling kenal sebenarnya. Sebenarnya anaknya bukan mau dijual. Mamanya ini hanya memperkenalkan anaknya di Aswar ini supaya bisa dapat uang begitu. Dia tidak tahu, ceritanya dijodohkan untuk dapat uang," ujarnya.
"Tapi ternyata si Aswar ini rupanya sudah punyak ank dan istri. Kalau mamanya dia tidak tahu. Makanya pada saat keluarga Aswar ini tahu dan baca itu HP nya. Keluarga sepakat untuk mempertemukan. Ternyata saaat dipertemukan, emosi dari keluarga Aswar ini di tidak bisa bendung. Akhirnya mereka melakukan pengeroyokan itu," tambahnya.
Armin menambahkan, konflik tersebut sudah selesai. Kedua belah pihak memilih jalan berdamai.
"Sudah sepakat berdamai, karena kita kan polisi mengedepankan restorative justice," tutupnya.