Pertama di Sulsel Kolaboratif P2MTC Dan DPP JMBI Gelar Pelatihan Jurnalistik "Knowledge For Pimred"

Pertama di Sulsel Kolaboratif P2MTC Dan DPP JMBI Gelar Pelatihan Jurnalistik "Knowledge For Pimred"
Ket : Pengurus Pusat (DPP) Jurnalis Milenial Bersatu Indonesia (JMBI) Saat Rapat bersama dengan lembaga pelatihan Pers dan Kehumasan, Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC)

iTimes - Pertama di Sulawesi Selatan, satu organisasi pers dan Lembaga Pelatihan Pers, menggelar pelatihan jurnalistik untuk Pimpinan Redaksi, calon Pimred dan pemilik media, tentang manajemen operasional media dan penanganan konflik pers.

Pelatihan sehari akan digelar oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Jurnalis Milenial Bersatu Indonesia (JMBI) bekerjasama dengan lembaga pelatihan Pers dan Kehumasan, Phinisi Pers Multimedia Training Center (P2MTC), di Makassar, Sabtu (16/7), dengan pembicara tunggal wartawan senior yang juga wartawan pertama di Indonesia saat ini pemegang dua sertifikat penguji kompetensi wartawan dari Dewan Pers dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) serta mantan General Manager (GM) Perum LKBN ANTARA (Kantor Berita Indonesia), Fredrich Kuen, MSi.

Pelatihan bertema "Share Media Management Knowledge for Pimred", kata Sekretaris Umum DPP JMBI, Ardianto, SH di Makassar, Jumat (15/07/2022) . 

Menurut dia, pelatihan akan dilakukan dua angkatan dengan peserta terdiri dari calon Pimred, Pimred dan Pemilik Media dari kalangan jurnalis murni, jurnalis LSM, jurnalis pengacara dan jurnalis akademisi (dosen).

Baca Juga : Wartawan Tidak Memiliki Status Sosial, Namun Inilah Hal Penting Seorang Wartawan Yang Perlu Diketahui

Ardianto yang juga pengacara menyebutkan, pasal 9 (1) Undang undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, menyebutkan “Setiap warga negara Indonesia dan negara berhak mendirikan Perusahaan Pers” artinya membolehkan siapapun mendirikan dan mengelola media pers dan kami dari berbagai profesi juga ingin bekerja secara kompeten dan profesional dalam dunia jurnalistik, baik sebagai pemimpin media maupun pemilik media.

Menurt dia, profesi wartawan dan ilmu jurnalistik sudah menjadi milik hampir semua kalangan melalui keterbukaan infornasi dan teknologi media kekinian yang memungkinkan siapapun dapat menyebarkan informasi, baik sebagai jurnalis dalam media resmi, citizen jurnalism (pewarta warga) melalui berbagai media sosial seperti twitter, instagram, youtube dan lainnya.

Untuk menyikapi perkembangan tersebut, kami berharap narasumber kami Fredrich yang kami nilai kaya pengalaman jurnalistik dan organisasi pers karena pernah menjadi Wakil Ketua PWI di tiga provinsi yakni NTT, Sultra dan Sulsel, pernah menjadi pejabat kepala Kantor Berita Antara di dua provinsi, Maluku dan Timor Timur, pernah menjadi Kepala Biro LKBN Antara di tiga propinsi, NTT, Sultra dan Sulsel serta menjadi General Manager (GM) Perum LKBN Antara di Jakarta, dapat membagi ilmu dan pengetahuan jurnalistik serta organisasi pers dalam rangka mempercepat transfer knowledge bagi Pimred yang bermain di dunia jurnalistik pasca reformasi.

Melalui pelatihan ini, diharapkan semua media mampu menyajikan berita secara kompeten agar informasi tersiar berdasarkan fakta serta tersaji dengan struktur yang baik.

Baca Juga : Organisasi Pers, JMBI (Jurnalis Milenial Bersatu Indonesia) Digadang-gadang Akan Jadi Agen Perubahan, Benarkah???

Ke depan, ucap Ardianto, pihaknya segera mempersiapkan uji kompetensi bekerjasama dengan lembaga pelatihan jurnalistik profesional P2MTC.

Secara terpisah, Fredrich mengatakan siap berbagi pengetahuan kepada siapa saja yang membutuhkan, demi terjaganya jurnalisme berbasis fakta, sebab perkembangan teknologi media berkontribusi besar terhadap mudahnya viral berita palsu, disinformasi, dan hoax.

Itu terjadi karena melalui internet dan sosial media menjadikan semua orang bisa menyebarkan informasi dan semua orang dapat menulis berita tanpa dilengkapi gatekeeper (penjaga gawang/redaksi) sehingga keakuratannya dapat diragukan.

Membagi pengetahuan jurnalistik kepada calon Pimred, Pimred dan Pemilik Media menjadi salah satu upaya memperbanyak Gatekeeper agar jurnalistik berbasis fakta tetap bertahan kuat untuk memberi informasi benar kepada masyarakat, ujarnya. (AI/MK).

(Tim Network News)

Previous Post Next Post