Teror Bom Terjadi Di Gedung DPRD Kota Bogor, Pasukan Khusus Jihandak Diterjunkan

TerorBomTerjadiDiGedungDPRDKotaBogorPasukanKhususJihandakDiterjunkan

iTimes - Penghuni gedung DPRD Kota Bogor yang tengah melakukan aktivitasnya dibuat panik dengan adanya teror bom. Mendapat kabar tersebut Anggota TNI berpakaian lengkap standar penjinak bom beraksi dengan cepat merangsek ke gedung wakil rakyat yang berada di Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (25/5/2022).

Diketahui, personil TNI tersebut merupakan Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi).

Dengan mengenakan pakaian lengkap baju anti bom atau body armour, puluhan anggota Jihandak dengan senjata lengkap langsung mensterilkan lokasi.

Terlihat petugas dengan teliti memeriksa satu persatu ruangan yang dicurigai tersimpan bom atau bahan peledak. Tak terkecuali, salah satu ruangan loby yang kerap menjadi kawasan hilir mudik tamu yang datang ke DPRD. 

Baca Juga : Kasus Terbesar 2022, Bareskrim Polri Ungkap Kasus Penyalahgunaan BBM

Petugas pun menemukan bom otomatis yang dapat meledak kapan saja, sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

Keberadaan bom diketahui berada di area lantai 2, yang diketahui merupakan lantai gedung pimpinan DPRD Kota Bogor.

Namun, rangkaian tersebut merupakan simulasi yang dilakukan untuk melatih para perwira yang tengah melakukan latihan.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh Pusdikzi Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI-AD Bogor, dengan menyelenggarakan simulasi untuk mengatasi, dan melakukan evakuasi jika terjadi ancaman serangan bom.

Penanggung Jawab Simulasi Mayor Korps Zeni (CZI) Benny Faisal mengatakan, latihan kali ini dipusatkan di Gedung DPRD Kota Bogor.

Baca Juga : Pelatihan Bela Negara, CPNS Kementerian PUPR Harus Punya Jiwa Pantang Menyerah, Ini Pesan Khusus Komjen Kopassus

Tim Jihandak yang melakukan simulasi tersebut merupakan siswa perwira seluruh Indonesia berada Di Aceh, Kalimantan, dan Papua.

"Total ada 25 siswa pendidikan Perwira Jihandak, Ujar Benny, Rabu (25/5/22).

Acara ini diaplikasikan setelah melakukan pembelajaran di Pusdikzi, salah satu materinya penjinakan bom dan mengaplikasikannya di gedung DPRD.

“Jenis bom ini adalah bom waktu yang di buat dari paralon dikasih timer yang menyerupai aslinya,” jelasnya.

Lalu, sambung CZI Benny, pihaknya memiliki alat scantrack untuk melihat jenis bom yang ditemukan.

Baca Juga : Pemprov Sulsel Turunkan Tim Gabungan Segel Kantor PWI, Ini Kata Kuasa Hukum PWI dan Satpol PP

“Kalau bom waktu otomatis kita waktunya harus segera melaksanakan penjinakan, Karena kita ga ngerti apakah satu menit atau satu jam akan meledak, sehingga pelaksanaan pengamannya harus cepat tapi sesuai dengan prosedur,” ucapnya.

Sedangkan untuk tingkat kesulitan dalam penjinakan bom, setiap kegiatan memiliki prosedur yang telah ditetapkan.

Untuk tahapan kali ini, di mulai dari Mako Pusdikzi hingga ke lokasi kejadian semuanya terkoordinasi dengan baik. “Setelah itu pelaksanaan pendeteksian,” pungkasnya.(*/ded)

(Tim Network News) 

Previous Post Next Post