Diduga Oknum Polisi Berpakaian Preman Pukul Warga Dan Mengancam Dengan Senjata, Ini Kata Pihak Kepolisian

Lagi-Lagi Diduga Oknum Polisi Berpakaian Preman Pukul Warga Dan Mengancam Menggunakan Senjata
Ket : Saat korban melaporkan kejadian tersebut Tim investigasi LMAPJ dengan beberapa alat bukti

iTimes - Baru baru ini tersiar kabar dugaan tindak premanisme dimana beredar video yang berdurasi kurang lebih 2 menit ini nampak seorang oknum Polisi Reserse Sekta 09 Panakukang Makassar menganiaya warga yang menolak pembangunan Tower TBS sambil mengeluarkan senjata.

Nama institusi POLRI makin cederah Akibat ulah para bawahan yang semenah-menah menggunakan jabatannya untuk mengintimidasi Masyarakat lemah.

dimana Nama Institusi Polri (Polisi) yang di kenal memberikan pelayanan masyarakat bahkan sebagai pengayom masyarakat Kini di cederai oleh oknum polisi yang lupa akan tanggung jawab dan sumpah jabatan. 

Menurut warga setempat proyek pembangunan tower BTS tersebut diduga tidak mengantongi izin selain itu dapat membahayakan nyawa warga karena kekuatan pondasi dasar pengikat besi tower hanya menggunakan baut tanam yang berada di bangunan rumah atap berlantai 3.

Baca Juga : Hindari Kericuhan, Sat Brimob Diterjunkan Untuk Kawal Penertiban Lapak Liar PKL di Terminal Petta Ponggawe

Terkait hal tersebut, Warga Pampang menolak dan melakukan protes. Namun mendapatkan perlawanan dari beberapa pihak dan sempat mengalami adu cekcok dilapangan

"Inusial (A) ea itu pak Anto ucap warga Pampang II lorong 02 yang sempat mengenali wajah oknum polisi reserse yg berada di TKP. Sambil membuka paksa masker yang di gunakan oknum polisi tersebut".

Kemana lagi masyarakat akan mengaduh jika para penegak keadilan justru malah menindas rakyat Tutup Narasumber (warga) yang sempat di mintai keterangan oleh Tim investigasi LMAPJ. 

Warga Jadi Korban Melapor

Dilansir dari laman forumnusantaranews.com, Base Transceiver Station (BTS) adalah suatu inprastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator.

Baca Juga : Ditreskrimsus Polda Sulsel Berhasil Amankan Pelaku Penipuan Melalui Online Di Sidrap

Pembangunan BTS ini yang berlokasi Jl. Pampang II lorong II No. 3 Kampung Baru, RT 06, RW 8, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, sebelumnya dari awal warga menolak dan memprotes pembangunan tower BTS tersebut pasalnya selain membahayakan keselamatan nyawa warga juga tidak mendapat persetujuan warga setempat, penolakan itu pada akhirnya berujung ricuh dan terjadi pemukulan dua orang warga yang diduga dilakukan seorang oknum polisi berpakaian preman berinisial A.

Lisa (24) korban pemukulan Warga Pampang II Lr. Ii Kampung Baru melaporkan peristiwa penganiayaan terhadap dirinya dengan temannya (Ervina) ke Polda Sulawesi Selatan LP Nomor: LP/B/838/VIII/2022/SPKT/POLDA SULAWESI SELATAN. Tanggal 15 Agustus 2022. diduga di lakukan oleh oknum polisi inisial A, menurut pengakuan lisa saat di konfirmasi wartawan tadi malam di Primaya Hospital saat dirinya telah di Visum mengatakan, “Kejadiannya pada pukul 14.30 Wita 15 Agustus 2022, warga setempat mengamuk karena melarang para pekerja tower itu melanjutkan pekerjaannya karena tidak ada persetujuan dari warga setempat, dari awal pembangunan kami tidak setuju dan tidak ada pertemuan dari pihak tower, justru penyampaiannya ke warga bahwa tower ini pemasangannya 5 meter satu tiang jangka 1 tahun masa percobaan.

Baca Juga : Kapolri Bertindak Tegas, Perintahkan Jajarannya Berantas Judi Online Dan Pihak Yang Mem-Backingi

Lebih lanjut Ia menambahkan Setelah membangun sudah melebihi 5 meter warga makin protes bahkan pihak tower tidak perduli dan melanjutkan pekerjaannya sampai berdiri 20 meter kemudian memaksakan memasang alatnya, sebelum kejadian pemukulan kami warga menolak dan menghalangi para pekerja masuk melanjutkan pekerjaanya, namun salah satu anggota polisi berpakaian preman memaksakan para pekerja untuk masuk dan melanjutkan pekerjaannya kemudian warga menghalangi sehingga terjadi pemukulan kepada dua orang yaitu saya (Lisa) dan ervina, anggota polisi tersebut sempat mengeluarkan senjata api dan mengancam warga, korban ervina sedang di opname di IGD Primaya hospital Makassar, yang mengalami muntah dan pusing akibat di pukul leher bagian belakang, bahkan kami sudah menyurat mengadukan masalah ini ke Dinas tata ruang dan Wali Kota Makassar namun tidak ada respon.” Tutur Lisa kepada wartawan

Pak Anto harus bertanggung jawab atas perlakuannya kepada saya yang mengancam pistol dan anakku yang di pukul sampai muntah.”

Korban Ervina saat ditemui wartawan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pukul 21.30 Wita, mengaku masih pusing jika bergerak kepalanya mengatakan, : Ada dua orang yang memukul saya pak, Selain pak Anto ada lagi satu orang.” Singkatnya. 

Kata Pihak Kepolisian

Sementara itu pihak polsek panakkukang yang dikonfirmasi terkait adanya hal tersebut mengatakan Kami dari pihak kepolisian turun kelokasi untuk mengawal proses pemasangan alat tower BTS tersebut.

"Anggota cuman mendampingi para pekerja untuk pemasangan alat Tower BTS yang berada di lokasi Pampang," Ucap Kompol Abdul Azis, SH selaku polsek panakkukang saat dikonfirmasi oleh Tim iTimes.id, Minggu (21/08/2022) 

Baca Juga : Kembalikan Citra Polisi, Menkopolhukam Apresiasi Kapolri, Telah Ungkap Otak Pembunuhan Brigadir J

Kompol Azis juga membantah terkait adanya insiden yang mengatakan ada anggota Polsek Panakkukang yang melakukan pemukulan dan pengancam senjata kepada warga. 

"Ini hanya miss komunikasi, tidak ada insiden pemukulan dan pengancaman senjata kepada warga, Itu anggota pegang pistolnya lantaran senjata yang disimpan pada pinggangnya akan jatuh sewaktu warga saling dorong", Ungkapnya. 

Lebih lanjut Kapolsek Panakkukang tersebut juga menambahkan bahwa kehadiran Tim di lokasi untuk membantu pemasangan alat yang notabene-nya itu adalah program pemerintah dan tentunya untuk masyarakat juga. 

"Itukan tower sudah lama berdiri, dan kami dampingi juga tidak serta merta turun begitu saja, Kami ada dasar suratnya. Kenapa warga baru proses sekarang pada saat pemasangan alat kenapa bukan sejak awal tower itu dibangun, Jadi sekali lagi saya sampaikan terkait adanya insiden ulah oknum Anggota dilapangan yang memukul dan mengancam dengan senjata itu tidak benar," Tutupnya. 

 (*/Laporan Tim L-MAPJ) 

(Tim Network News

Previous Post Next Post