Rusia Gunakan Rudal Presisi Tinggi, Kini Ukraina Semakin Hancur

 

Rusia Gunakan Rudal Presisi Tinggi, Kini Ukraina Semakin Hancur

iTimes - Perang antara Rusia dan Ukraina Memasuki Hari ke-22, Ukraina menuding Rusia melakukan kejahatan perang, sebaliknya Rusia membantah menjadikan warga sipil sebagai sasaran penyerangan. 

Sebuah pasar di Harkiev bagian timur Ukraina Luluh-lantah yaitu tempat warga biasa berbelanja kebutuhan pangan sehari-hari tersebut terbakar akibat tembakan Rusia.

Roket Rusia juga diketahui menghantam gudang penyimpanan bantuan pangan dan kemanusiaan.

Akibat dari kejadian tersebut 3 orang tewas dari 5 orang termasuk dari regu pemadam kebakaran waktu memadamkan gudang penyimpanan bantuan pangan dan kemanusiaan. 

Roket yang diluncurkan Rusia juga merusak 2 sekolah, pihak pengelola sekolah menyatakan tidak habis pikir kenapa Rusia menyerang Tempat pendidikan. 

Rusia juga melancarkan gempuran lewat serangan udara, mereka memusnahkan gudang penyimpanan rudal dan artileri milik Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengungkapkan lokasi serangan ini, tetapi menegaskan mereka menggunakan sistem rudal presisi tinggi. 

Namun tidak hanya fasilitas militer sejumlah infrastruktur sipil termasuk gedung hunian juga terkena serangan Rusia.

Citra satelit menunjukkan kerusakan gedung hunian, stasiun kereta api dan sebuah gereja, Gempuran Rusia tersebut mengakibatkan kebakaran dan lekukan-lekukan mirip kawah hangus. 

Diketahui dari video yang beredar, citra satelit Rusia menjatuhkan bom ke Gedung Teater di kota pelabuhan Mario. 

Gedung Teater itu di Serang meskipun di halaman gedung tertera tulisan bahasa Rusia yang berarti anak-anak.

Namun diketahui Gedung itu sebagai tempat persembunyian ratusan warga sipil. 

Jumlah pasien pun membludak di Rumah Sakit Mariopool, hampir semua Pasien adalah korban serangan Rusia.

Ukraina menudin Rusia melakukan kejahatan perang.

Rusia membantah menjadikan warga sipil sebagai sasaran penyerangan, Kementerian Pertahanan Rusia menuding Batalyon sayap kanan Ukraina Azov terlalu membesar-besarkan isu. 

Dalam keadaan yang mencekam pilihan bagi warga adalah mengungsi.

Memasuki pekan ke 3 invasi militer Rusia lebih dari 3 juta warga Ukraina telah angkat kaki, perempuan dan anak-anak terpaksa berpisah dengan suami ayah dan saudara laki-laki mereka.

Namun kaum lelaki yang berusia 18 sampai 60 tahun diwajibkan tetap di Ukraina untuk mempertahankan tanah air dari gempuran Rusia. 

Previous Post Next Post