Stop Bahas Isu Pemilu, Presiden Jokowi Himbau Jajarannya Antisipasi Politik Identik Berbasis SARA

Stop Bahas Isu Pemilu, Presiden Jokowi Himbau Jajarannya Antisipasi Politik Identik Berbasis SARA

iTimes - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada jajarannya mengantisipasi politik identitas berbasis Suku, Agama, Ras, Antar Golongan ( SARA ) di tengah masyarakat menjelang Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Jokowi ingin semua pihak memberikan edukasi politik yang tidak memecah belah.

Jokowi mengatakan dimana terdengar isu-isu yang beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan Pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan Presiden, dan juga yang berkaitan dengan soal tiga Periode.

"Perlu saya sampaikan bahwa kita telah sepakat Pemilu dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024 dan Pilkada dilaksanakan pada bulan November 2024. Tahapan Pemilu itu sudah dimulai nanti di pertengahan Juni 2022, Jadi, semua itu sudah jelas." Beber Jokowi. 

Dia juga menambahkan, 12 April nanti KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 akan dilantik dan segera mempersiapkan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024.

Baca Juga : Presiden Tegaskan Menteri Stop Bicara Soal Penundaan Pemilu 2024, Saatnya Fokus Bekerja

Menjelang perhelatan demokrasi politik ini biasanya suhu menghangat. Itu biasa tapi jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan-kepentingan politik yang tidak bermanfaat.

"Menjelang kontestasi politik biasanya suhu menghangat, tapi jangan sampai masyarakat terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak bermanfaat," ujar Jokowi saat memberikan pengantar dalam Rapat Persiapan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (10/04/2022).

Jokowi meminta kepada semua pihak memberikan edukasi politik yang konstruktif dan dewasa agar tidak memecah belah rakyat dengan tujuan meraih kemenangan. "Sehingga saya meminta dilakukan edukasi, dilakukan pendidik politik yang masif pada masyarakat dan kontestan. Jangan membuat isu politik yang tidak baik, terutama politik identitas yang mengedepankan isu-isu SARA," kata Jokowi.

Ia mengingatkan bahwa pemilu-pemilu sebelumnya harus menjadi pembelajaran dan evaluasi agar tidak terjadi kembali di Pemilu 2024. "Kita memiliki pengalaman yang tidak baik dalam pemilu-pemilu sebelumnya, saya harapkan tidak terjadi di Pemilu 2024," katanya.

Baca Juga : Demo 11 April, Ribuan Personil Gabungan TNI Polri Dan Pihak Terkait Disiagakan

Presiden Jokowi juga meminta anak buahnya menyosialisasikan bahwa pelaksanaan Pilpres dan Pileg akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

"Sudah jelas pemilu dilaksanakan 14 Februari 2024, ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi yang isunya beredar di masyarakat pemerintah tengah melakukan penundaan pemilu, atau spekulasi perpanjangan jabatan presiden dan yang berhubungan dengan tiga periode," kata Jokowi.

(Tim Network News) 

Previous Post Next Post